1.
Tujuan [KEMBALI]
a. Memahami materi tentang Operating Point
b. Dapat membuat dan mensimulasikan rangkaian Operating Point
a. Memahami materi tentang Operating Point
b. Dapat membuat dan mensimulasikan rangkaian Operating Point
1. Sumber
DC
Yang dimaksud dengan sumber listrik arus searah (DC) adalah
alat/benda yang menjadi sumber listrik arus searah (DC) dan menghasilkan arus
DC secara permanent. Sumber listrik arus searah (DC) yang paling banyak dikenal
adalah sumber listrik DC yang membangkitkan listrik secara kimia.
2. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Cara menghitung nilai dari resistor yaitu dengan melihat warna pita dari resistor tersebut. Umumnya resistor memiliki 4 sampai 6 pita.
3. Transistor
BJT
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
4. Ground
Ground berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke
bumi atau tanah.
3.
Dasar Teori [KEMBALI]
Shockley berhasil menyusun teori mengenai transistor persambungan dalam tahun 1949 dan piranti yang pertama dihasilkan dalam tahun 1951. Secara umum ada 2 macam jenis transistor :
1. Bipolar adalah transistor yang membawa muatan listrik berupa hole
dan e-. Transistor bipolar ada dua tipe yaitu NPN dan PNP dengan
simbol seperti gambar 48.
2. Unipolar : Transistor yang membawa muatan listrik berupa hole atau e-. Transistor unipolar ada dua tipe yaitu channel n dan Channel p dengan simbol seperti gambar 49.
Lebih rinci ada macam-macam transistor seperti blok diagram gambar 50.
Ketika garis ditarik bergabung dengan saturation dan Cutoff Point, garis
tersebut dapat disebut sebagai Load Line. Garis ini, ketika digambar di atas
kurva karakteristik keluaran, membuat kontak pada suatu titik yang disebut sebagai
Titik Operasi (Operating Point).
Istilah biasing yang
muncul adalah istilah yang mencakup semua penerapan tegangan dc untuk
menetapkan tingkat arus dan tegangan yang tetap. Untuk
amplifier transistor, arus dan tegangan dc yang dihasilkan menetapkan titik
operasi pada karakteristik yang menentukan wilayah yang akan digunakan untuk
penguatan sinyal yang diberikan. Karena titik operasi adalah titik tetap pada
karakteristik, titik operasi juga disebut titik diam (disingkat Q-point).
Peringkat maksimum ditunjukkan pada karakteristik Gambar 4.1 oleh garis horizontal untuk arus kolektor maksimum ICmax dan garis vertikal pada tegangan kolektor-ke-emitor maksimum VCEmax. Batasan daya maksimum ditentukan oleh kurva PCmax dalam gambar yang sama. Di ujung bawah skala adalah wilayah cutoff, didefinisikan oleh IB ≤ 0, dan wilayah saturasi, didefinisikan oleh VCE VCEsat.
Perangkat BJT (transistor dwikutub)
dapat menjadi bias untuk beroperasi di luar batas maksimum ini, tetapi hasil
dari operasi tersebut dapat berupa pemendekan masa pakai perangkat atau
menimbulkan kerusakan perangkat yang cukup besar. Satu faktor biasing lain
yang sangat penting harus dipertimbangkan. Setelah memilih dan membiaskan BJT
pada titik operasi yang diinginkan, efek suhu juga harus diperhitungkan. Suhu
menyebabkan parameter perangkat seperti gain arus transistor (ac) dan arus
bocor transistor (ICEO) berubah. Agar
BJT bias dalam wilayah operasi linier atau aktifnya, yang berikut ini harus
benar:
1.Sambungan
basis-emitor harus bias-maju (tegangan p-region lebih positif), dengan tegangan
bias-maju yang dihasilkan sekitar 0,6 hingga 0,7 V.
2.Sambungan
basis-kolektor harus bias-terbalik (n-wilayah lebih positif), dengan tegangan
bias-balik menjadi nilai apa pun dalam batas maksimum perangkat.
5. Simulasi Rangkaian [KEMBALI]
Link Download HTML : klik disini
Link Download Video : klik disini
Link Download Rangkaian: klik disini
Link Download Datasheet : klik disini
Link Download Rangkaian: klik disini
Link Download Datasheet : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar