1) Op-Amp
2) Sumber DC
3
Resistor
4) Osiloskop
5)
Ground
3. Rangkaian Percobaan [KEMBALI]
Rangkaian Non-Inverting Amplifier Input DC:4. Prinsip Kerja Rangkaian [KEMBALI]
Rangkaian yang diatas merupakan rangkaian penguat Non-Inverting. Penguat Non-Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi menguatkan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa dengan sinyal inputannya. Pada Non-Inverting, masukan dari penguat tersebut adalah masukan Non-Inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input.
Untuk mendapatkan tegangan output yaitu menggunakan rumus:
Rumus untuk mencari besar penguatan tegangannya, yaitu:
1.
Jelaskan Prinsip
kerja dari rangkaian non inverting!
Jawab:
Rangkaian Non-Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi menguatkan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa dengan sinyal inputannya. Pada Non-Inverting, masukan dari penguat tersebut adalah masukan Non-Inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Arus yang mengalir dari Vin, kemudian akan masuk ke ke Rg (tahanan input), karena impedansi di input op amp sangat besar maka arus lebih memilih mengalir ke Rf (tahanan feedback) kemudian akan menghasilkan tegangan output.
Untuk mendapatkan tegangan output yaitu menggunakan rumus:
Untuk mencari besar penguatan tegangannya yaitu menggunakan rumus:
2.
Apa Pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian non inverting?
Jawab:
Pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian non
inverting
yaitu:
Pada rangkaian non inverting akan
menghasilkan output dengan polaritas sama dengan
inputnya
sehingga ketika tegangan inputnya
bernilai positif maka outputnya juga akan bernilai positif dan begitu juga sebaliknya.
Pada rangkaian inverting akan menghasilkan output yang sefasa dengan input.
Oleh karena itu, jika input yang
diberikan sumber DC semakin besar ke arah positif maka tegangan outputnya semakin besar dan bernilai positif. Sedangkan jika input yang diberikan sumber DC semakin
besar ke arah negatif maka tegangan ouputnya semakin besar dan bernilai negatif.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengaruh Vin terhadap Vout tidak ada, dimana jika Vin bernilai negatif maka Vout bernilai negatif dan begitu juga
sebaliknya jika Vin bernilai positif maka Vout bernilai
positif.
3.
Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan –V saturasi pada
tegangan ouput yang dihasilkan!
Jawab:
Pada rangkaian non-inverting,
ketika tegangan output melebihi batas Vsaturasi, maka besar penguatannya akan
diperkecil. Pengaruh adanya Vsaturasi yaitu ketika besar
tegangan outputnya melebihi dari batas yang diberikan oleh Vsaturasi,
maka Vsaturasi akan memotong nilai dari tegangan output yang dihasilkan
Op-Amp dengan cara membatasi besar penguatan tegangannya. +Vsaturasi untuk
membatasi batas maksimal tegangan output yang dihasilkan, sedangkan -Vsaturasi
untuk membatasi batas minimum tegangan output yang dihasilkan. Akan
tetapi jika tegangan output yang dihasilkan tidak melebihi nilai Vsaturasi maka
besar tegangan outputnya tidak akan dipotong atau tidak berubah.
4.
Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian non Inverting?
Jawab:
Dari
gambar diatas didapatkan persamaan arus yang
mengalir pada titik cabang A sebagai berikut:
menggunakan teori tegangan titik simpul dapat dijabarkan:
Karena V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin = VA. Sehingga:
Dapat disederhanakan:
Sehingga didapatkan Rumus tegangan
output pada rangkaian non inverting amplifier yaitu:
Html : klik disini
Rangkaian Non Inverting Amplifier Input DC : klik disini
Rangkaian Non Inverting Amplifier Input AC : klik disini
Video : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar